Salah seorang mahasiswa Biologi FMIPA UNHAS, Muh. Haidir Ansal berhasil mengikuti Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat yang diadakan oleh TNI Angkatan Darat selama empat bulan dari 1 Pebruari 2016-31 Mei 2016.
Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 merupakan Ekspedisi NKRI ke-6, setelah Ekspedisi Bukit Barisan 2011, Ekspedisi Khatulistiwa 2012, Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi 2013, Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara 2014, serta Ekspedisi NKRI Koridor Kepulauan Nusa Tenggara 2015.
Muh. Haidir Ansal saat mengikuti ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 di Raja Ampat.
Lokasi ekspedisi kali ini dibagi menjadi delapan titik di wilayah Provinsi Papua Barat, yaitu: Subkorwil 1 Tambrauw (Kabupaten Tambrauw), Subkorwil 2 Sorong (Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat), Subkorwil 3 Sorong Selatan (Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat).
Subkorwil 4 Manokwari Selatan (Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaen Pegunungan Arfak), Subkorwil 5 Bintuni (Kabupaten Teluk Bintuni), Subkorwil 6 Wondama (Kabupaten Teluk Wondama), Subkorwil 7 Fakfak (Kabupaten Fakfak), Subkorwil 8 Kaimana (Kabupaten Kaimana).
Haidir ditempatkan di Subkorwil 2 Sorong yang meliputi Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat. Menurut Haidir, ia sangat bersyukur ditempatkan di Subkorwil 2 karena Kabupaten Sorong dan Raja Ampat merupakan lokasi paling favorit yang diinginkan banyak peserta ekspedisi.
Pengambilan data ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang.
Tujuan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016, adalah:
- Meningkatkan potensi pertahanan nasional.
- Meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara.
- Meningkatkan pelayanan kesehatan dan bakti sosial.
- Mendata dan meneliti potensi sumberdaya alam.
- Memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional.
- Memberikan teladan kepada masyarakat untuk menjaga kelestarian alam.
- Mengembangkan potensi wilayah yang belum maksimal.
- Membangun infrastruktur di pedalaman/daerah terpencil dan terisolir.
- Mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo.
- Merealisasikan program Revolusi Mental dalam bentuk kegiatan penjelajahan, penelitian dan pengabdian masyarakat nyata
Hasil dari kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat 2016 adalah; penjelajahan menempuh jarak target 2.724 km dengan mendapatkan 386 data temuan. Mencatat flora fauna sebanyak 3.611 spesies (Flora 1.582 spesies dan Fauna 2.029 spesies). Ketiga, 811 data temuan daerah hutan yang mengalami kerusakan dan penanaman pohon sebanyak 4.580 pohon.
Kegiatan menyelam di lokasi ekspedisi
Selanjutnya, 783 data temuan Geologi,. 457 data temuan potensi bencana, Keenam, 2.535 data temuan sosial budaya. Dan ketujuh, 1.814 kegiatan pengabdian masyarakat terdiri dari kegiatan dengan sasaran fisik sebanyak 653 kegiatan dan kegiatan dengan sasaran non fisik sebanyak 1.161 kegiatan.
Hasil pendataan dan kegiatan Ekspedisi NKRI dilaporkan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk dijadikan sebagai sumbang saran dalam perencanaan kegiatan ataupun penentuan kebijakan arah pengembangan pembangunan daerah dan nasional.
Output dari kegiatan ini adalah dalam bentuk buku popular yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas, baik untuk kepentingan penelitian lanjutan maupun referensi pustaka. Haidir menambahkan selama melakukan ekspedisi, ia juga diberi kesempatan melakukan pengambilan data untuk tugas Akhir dengan judul “Struktur Komunitas Padang Lamun di Pantai selatan Waigeo Kabupaten Raja Ampat Papua Barat”. (DP).
Sumber: http://ekspedisinkri.com/kepala-staf-angkatan-darat-tutup-ekspedisi-nkri-koridor-papua-barat-2016/